Mengenal Detak Jantung Normal dan Cara Menghitungnya
Menjaga detak jantung normal sangat penting untuk mengecek kesehatan seseorang. Sebab detak tersebut adalah indikator vital yang menunjukkan kinerja jantung memompa darah. Detak jantung normal manusia bisa berbeda-beda, terlebih jika dilihat dari perbedaan usia.
Jika seseorang kondisi jantungnya kurang sehat, maka denyut nadi atau detak jantungnya juga akan cenderung tidak normal. Bisa jadi terlalu cepat maupun terlalu lambat, tergantung pada kondisi kesehatan orang tersebut. Kecepatan detak jantung normal dewasa turut bertambahnya usia.
Ada banyak sekali faktor yang mempengaruhi hal ini, bisa karena kondisi jantungnya itu sendiri maupun akibat aktivitas fisik. Selain itu, penggunaan obat-obatan tertentu hingga usia seseorang juga bisa berpengaruh pada irama jantungnya ketika berdetak.
Detak Jantung Normal Manusia dan Cara Menghitungnya
Ternyata, detakan jantung manusia dapat bervariasi berdasarkan rentang usia, sehingga penting untuk mengidentifikasinya dengan benar. Misal pada anak-anak yang sedang tumbuh menuju masa remaja, detaknya cenderung lebih tinggi dibanding orang dewasa.
Namun pada orang dewasa detaknya saat istirahat bisa lebih rendah, bahkan hanya sekitar 50 sampai 100 denyut per menit (bpm). Di sisi lain bagi orang dengan aktivitas fisik intens seperti atlet, maka denyut jantungnya berbeda lagi, bisa sampai 40 bpm saat istirahat.
Jadi, penting untuk diingat bahwa irama detakan di bawah 60 per menit tidak selalu dianggap sebagai kondisi abnormal untuk kondisi fisik berat. Adapun rincian detak jantung normal pada manusia berdasarkan tingkatan umurnya yaitu:
- Bayi baru lahir: 100 – 160 bpm
- Bayi usia 0 – 5 bulan: 90 – 150 bpm
- Bayi usia 6– – 12 bulan: 80 – 140 bpm
- Balita usia 1 – 3 tahun: 80 – 130 bpm
- Balita usia 3 – 4 tahun: 80 – 120 bpm
- Anak usia 6 – 10 tahun: 70 – 110 bpm
- Anak usia 11 – 14 tahun: 60 – 105 bpm
- Remaja dan dewasa usia 15 tahun ke atas: 60 – 100 bpm
Untuk mengetahui apakah seseorang memiliki detak jantung normal atau tidak, Anda bisa mencoba menghitungnya sendiri dengan cara sederhana. Sebagai panduan, cobalah mengikuti langkah-langkah berikut ini:
- Tempelkan ujung jari telunjuk serta jari tengah pada pergelangan tangan sebelah kiri, bagian bawah ibu jari.
- Tekan secara lembut lalu rasakan denyut di daerah tersebut. Anda dapat menyesuaikan posisi jari sampai merasakan denyut nadinya. Pastikan untuk tidak menggunakan ibu jari, karena ibu jari memiliki denyut nadi berbeda.
- Hitung denyutnya selama 30 detik. Bisa menggunakan penghitungan manual atau menggunakan stopwatch.
- Setelah itu, kalikan jumlah denyutnya dengan angka dua untuk mengetahui detakan per menit. Alternatif lain adalah menghitung denyutnya selama 10 detik, lalu kalikan hasilnya dengan enam.
- Untuk hasil lebih akurat, Anda dapat menghitung denyut selama satu menit sesuai satuan kecepatan detak jantung normal.
- Selain metode manual, Anda juga bisa menggunakan smartwatch yang sudah dilengkapi fitur deteksi denyut otomatis.
Mengenal Gangguan Irama Jantung yang Tidak Normal
Di sisi lain, irama detakan jantung tidak selalu berjalan lancar, bisa saja seseorang mengalami gangguan yang disebut aritmia. Aritmia adalah kondisi di mana detaknya terlalu cepat, terlalu lambat, tidak teratur, atau bahkan berhenti sementara.
Penyebabnya ada berbagai faktor, termasuk riwayat penyakit jantung, hipertensi, hingga pemulihan pasca operasi yang berdampak pada gangguan detak jantung normal. Aritmia sendiri terbagi dua jenis utama berdasarkan kondisinya, yaitu sebagai berikut:
- Takikardia
Merupakan kondisi di mana detaknya berjalan terlalu cepat dalam keadaan istirahat. Gejalanya bisa mencakup nyeri dada, sesak napas, kelelahan, dan pusing, meskipun beberapa individu mungkin tidak merasakan gejala. - Bradikardia
Merupakan kebalikannya, yaitu detakan jantung menjadi terlalu lambat di luar rentang normal (lebih rendah dari 60 bpm). Adapun gejalanya meliputi kesulitan berkonsentrasi, sesak napas, serta mudah lelah bahkan saat hanya melakukan aktivitas ringan.
5 Cara Menjaga Jantung Tetap Berdetak Normal
Jadi, bagaimana cara untuk menjaga detak jantung normal agar tidak mengalami gangguan aritmia tersebut? Supaya kondisi jantungnya tetap sehat, Anda bisa menerapkan beberapa alternatif cara ini:
- Jaga Berat Badan Ideal
Menjaga berat badan sehat sangat penting karena berat badan berlebihan dapat memberikan tekanan tambahan pada jantung Anda. Itu sebabnya, menjaga berat badan tetap ideal sangat membantu mengurangi risiko aritimia. - Manajemen Stres
Stres dapat memengaruhi denyut nadi atau detak jantung Anda. Sebagai solusi, praktikkan manajemen stres seperti meditasi, yoga, atau berolahraga ringan yang dapat menjaga detakannya tetap konstan dan sehat. - Rutin Berolahraga
Olahraga teratur adalah kunci dalam menjaga kesehatan organ tubuh, termasuk menjaga jantungnya tetap berdetak normal. Disarankan untuk berolahraga selama minimal 150 menit per minggu (intensitas ringan) atau 75 menit per minggu (intensitas sedang). - Hidrasi Cukup
Minumlah cukup air putih setiap hari agar tubuh selalu terhidrasi sehingga pekerjaan jantung memompa darah tetap lancar. Hindari minuman beralkohol dan berkafein berlebihan, karena dapat meningkatkan detaknya. - Tidur Cukup
Terakhir, kualitas tidur yang baik sangat penting untuk menjaga kesehatan jantung. Jadi pastikan Anda tidur dengan cukup dan hindari gangguan seperti penggunaan gadget sebelum tidur agar tidurnya lebih berkualitas.
Berbagai opsi di atas bisa diterapkan dengan mudah dalam kehidupan sehari-hari. Dengan penerapan gaya hidup sehat secara disiplin, maka menjaga detak jantung normal tentu bukan hal sulit.