Fenomena ‘Junk Journaling’, Bisa Bantu Jaga Kesehatan Mental

Journaling memang terbukti ampuh untuk menjaga kesehatan mental. Namun, apakah Anda sudah pernah mencoba ‘junk journaling’? Tren satu ini semakin familiar akhir-akhir ini dan banyak orang yang melakukannya.

Jika Anda belum tahu, simak artikel kami kali ini! Kami akan membahas secara detail terkait ‘junk journaling’, mulai dari pengertian hingga manfaatnya. Berikut penjelasannya!

Apa Itu ‘Junk Journaling’?

Pengertian istilah ‘junk journaling’ adalah aktivitas journaling yang digabungkan dengan scrapbooking. Bahasa sederhananya, Anda mengumpulkan potongan kertas kecil bekas terpakai, seperti tiket konser, bungkus teh, hingga struk belanja.

Kertas “sampah” kecil yang dibuat jurnal bukan hanya sekadar sampah biasa. Di dalamnya terdapat nilai dan kenangan yang cocok dimasukkan ke dalam jurnal.

Bedanya ‘junk journaling’ dengan jurnal biasa atau scrapbooking biasa adalah terletak pada kreativitas dan pemanfaatan benda-benda di sekitar yang sudah terpakai. Daripada menjadi sampah menumpuk, maka lebih baik Anda hias menjadi jurnal yang indah dan fancy.

Manfaat ‘Junk Journaling’ Bagi Kesehatan Mental

Ternyata, membuat ‘junk journaling’ bukan hanya sekadar mengasakh kreativitas. Anda juga mendapatkan segudang manfaat yang baik bagi kondisi mental Anda. Berikut beberapa manfaat yang bisa didapat dari aktivitas satu ini, antara lain:

• Tingkatkan Mindfulness

Menulis jurnal saja sudah dapat membantu kesehatan mental karena dapat meningkatkan mindfulness. Begitu juga dengan aktivitas ‘junk journaling’ yang dapat Anda praktekkan sekarang.

Menuliskan pikiran, pengalaman dan perasaan membuat Anda menjadi lebih sadar atau mindful akan momen saat ini (present). Selain itu, jika mindfulness sudah dikuasai, Anda akan mampu memahami diri sendiri.

Dengan begitu, Anda dapat terhindar dari perasaan negatif yang lama-kelamaan menggerogoti mental dan fisik Anda.

• Meminimalisir Cemas dan Stress

Saat melakukan aktivitas ‘junk journaling’, Anda sama saja melakukan aktivitas ‘brain dump’. Artinya, Anda dapat menuliskan apa saja yang Anda inginkan serta menulis kekhawatiran yang membuat Anda tertekan.

Itulah mengapa ‘junk journaling’ dapat meminimalisir rasa cemas dan stress. Bahkan, menurunkan tingkat risiko depresi pada kesehatan mental Anda.

Tips praktis memulai aktivitas ini adalah mengumpulkan bahan-bahan bekas yang Anda pikir akan menjadi memori indah jika disimpan. Coba untuk mencari inspirasi dan ide dari berbagai media sosial dan dunia luar.

• Bantu Meningkatkan Rasa Syukur

Manfaat ‘junk journaling’ berikutnya adalah membantu meningkatkan rasa syukur. Sering melakukan refleksi diri saat menulis jurnal dapat meningkatkan rasa syukur yang dirasakan setiap hari.

Rasa syukur ini merupakan energi positif yang baik untuk menjaga kesehatan mental Anda. Selain itu, rasa syukur juga erat kaitannya dengan kebahagiaan. Anda tentu ingin merasakan hal-hal bahagia, bukna?

Cobalah dari hal yang paling sederhana yaitu bersyukur. Selanjutnya, Anda dapat memanfaatkan hobi positif seperti ‘junk journaling’ ini.

• Wadah Refleksi Diri

Menjalankan hobi journaling sangat sederhana tapi dampaknya sangat melimpah. Tren ini dapat menjadi wadah untuk refleksi diri Anda. Misal, Anda butuh motivasi untuk menjadi pribadi lebih baik dari tahun ke tahun.

Anda dapat memanfaatkan ‘junk journaling’ dengan baik. Tidak perlu bahan-bahan yang mahal dan fancy, cukup gunakan bahan bekas yang memiliki nilai kenangan yang tak terlupakan.

Meski orang lain melihatnya sebagai “sampah”, ternyata ‘junk journaling’ memiliki segudang manfaat. Khususnya bagi Anda yang ingin memiliki kesehatan mental yang baik.

Aktivitas ini dapat menjadi tempat mengukir kenang-kenangan dengan cara yang paling simple dan murah. Apakah Anda tertarik untuk mulai ‘junk journaling’? Mari mulai dari mengumpulkan barang-barang bekas yang punya nilai kenangan indah!