Mengenal Bangunan Sejarah Indonesia, Ini 5 Fakta Stadion GBK

Stadion Utama Gelora Bung Karno merupakan salah satu stadion terbesar tidak hanya di Indonesia melainkan tingkat Asia. Tidak heran jika stadion satu ini tergolong sebagai salah satu bangunan yang masuk ke dalam sejarah Indonesia.
Meski didesain untuk pertandingan sepak bola, namun nyatanya Stadion Utama Gelora Bung Karno ini bisa juga difungsikan untuk beberapa kepentingan mulai dari acara musik, acara keagamaan, dan tentunya acara keolahragaan lainnya.
Untuk Anda yang ingin mengetahui lebih lanjut terkait fakta-fakta tentang Stadion Utama Gelora Bung Karno, Simak pembahasan lengkapnya pada poin-poin di bawah ini.
5 Fakta Stadion GBK, Salah Satu Bangunan Sejarah Indonesia
Stadion Utama GBK memiliki peran penting dalam pembangunan infrastruktur olahraga di Indonesia. Dengan bangunannya yang megah tersebut, SUGBK memiliki beberapa fakta-fakta menarik yang mungkin belum Anda ketahui. Fakta tersebut di antaranya yaitu sebagai berikut.
-
Dibangun Selama 2 Tahun
Stadion Gelora Bung Karno diketahui memakan waktu pembangunan selama kurang lebih 2 tahun. Pembangunan stadion utama ini dimulai pada tanggal 8 Februari 1960 dan selesai pada tanggal 21 Juli 1962. Penyelesaian pembangunan ini didorong dengan akan diadakannya Asian Games 1962 yang menjadikan SUGBK sebagai venue-nya.
Tidak hanya berhasil menyelesaikan proyek pembangunan secara tepat waktu, namun dengan berdirinya GBK, Indonesia juga berhasil menyelenggarakan acara olahraga tingkat Asia secara sukses.
-
Sempat Mengalami Perubahan Nama
Fakta berikutnya dari Stadion Utama Gelora Bung Karno yaitu stadion ini sempat mengalami perubahan nama. Pergantian ini terjadi saat masa Orde Baru berlangsung. Nama yang sempat menggantikan nama SUGBK yaitu Stadion Utama Senayan.
Pengembalian nama menjadi Stadion Utama Gelora Bung Karno ini terjadi saat masa kepemimpinan presiden Abdurrahman Wahid di era reformasi. Kembalinya nama Stadion Gelora Bung Karno ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Presiden No. 7 tahun 2001.
-
Pembangunannya Dibantu Uni Soviet
Fakta selanjutnya tentang bangunan sejarah Indonesia Stadion Gelora Bung Karno yaitu, proses pembangunannya mendapat banyak dukungan dari internasional.
Salah satu dukungan tersebut datang dari Uni Soviet. Dengan adanya dana kredit lunak yang diberikan oleh Uni Soviet sebesar 12.5 juta dolar Amerika, proses pembangunan Stadion Utama GBK ini menjadi sangat terbantu.
Bantuan dari Uni Soviet ini nyatanya tidak hanya dalam bentuk pendanaan saja, melainkan juga dalam bentuk pengiriman arsitek profesional dan bantuan alat-alat berat yang bisa membantu proses pembangunan GBK ini.
-
Turun Kapasitas Setelah Renovasi
Setelah dibangun, SUGBK juga pernah direnovasi. Perenovasian stadion ini pertama kali dilakukan untuk tujuan Piala Asia tahun 2007. Salah satu hasil dari renovasi ini yaitu adanya penurunan kapasitas pada bangku penonton.
Sebelumnya kapasitas penonton yang mampu ditampung oleh GBK mencapai 110.000, namun setelah renovasi, GBK hanya mampu menampung sebanyak 88.083 penonton saja.
-
Desainnya Terkenal Unik
Salah satu ciri khas dari stadion GBK ialah ada pada atapnya yang memiliki konsep atap temu gelang. Dengan bentuk atap seperti ini, maka bagian tempat duduk penonton menjadi terlindungi dari hujan dan teriknya panas matahari. Keunikan desain Stadion Utama Gelora Bung Karno ini terinspirasi dari Stadion Luzhniki yang berada di Moskow.
Hal ini tentunya mencerminkan kedekatan antara Indonesia dengan Uni Soviet pada masa kepemimpinan Soekarno saat itu. Selain bentuk stadionnya yang mirip, kedua stadion tersebut juga memiliki lintasan atletik di pinggir lapangan sepak bola.
Itulah beberapa fakta yang melingkupi salah satu bangunan sejarah Indonesia, Stadion Utama Gelora Bung Karno. Dari pembahasan di atas, terlihat bahwa peran dari Presiden Soekarno beserta kedekatannya dengan Uni Soviet menjadi salah satu latar belakang Stadion Gelora Bung Karno bisa berdiri hingga saat ini dan menjadi stadion kebanggan rakyat Indonesia.