Pembahasan Sejarah Indonesia, Pisahnya Timor Leste dari NKRI

Pembahasan Sejarah Indonesia, Pisahnya Timor Leste dari NKRI

Inilah ulasan lengkap bagaimana kronologi pisahnya Timor Leste dari NKRI yang dimana menurut sejarah Indonesia, Timor Leste pernah menjadi bagian dari NKRI.

Timor Leste yang secara resmi bernama Republik Demokratik Timor-Leste atau RDTL merupakan sebuah negara kecil di bagian terujung timur Pulau Timor. Menurut sejarah Indonesia, negara ini ternyata pernah menjadi bagian dari kita.

Dulu, negara Timor Leste dikenal sebagai Provinsi Timor Timur sebelum akhirnya berpisah dan merdeka. Perjalanan menuju kemerdekaan ini penuh dengan dinamika politik yang kompleks, yang penting untuk dipahami dan diingat.

Sejarah Indonesia dan Timor Leste Hingga Akhirnya Berpisah

Menurut sejarah Indonesia, Timor Leste pernah menjadi bagian dari NKRI. Bagaimana kronologi lengkapnya? Ikuti ulasan berikut!

Tidak banyak yang tahu, bahwa rakyat di Timor Leste ternyata menganggap tindakan Indonesia yang menduduki Provinsi Timor Timur di masa lalu sebagai bentuk penjajahan. Berikut kronologi lengkapnya:

  • Penjajahan Portugis

Adapun kronologi awal sebenarnya bermula dari penjajahan Portugis. Ketika tahun 1520, Portugis mulai menjajah wilayah ini, menamainya Timor Portugues.

Penjajahan oleh Portugis berlangsung cukup lama, hingga akhirnya rezim Estado Novo di Portugal tumbang saat tahun 1974.

Kejatuhan rezim ini membawa dampak yang signifikan, termasuk kebangkitan partai politik Fretilin yang berideologi Marxisme, yang bertujuan untuk membebaskan penjajahan di Timor Portugues.

  • Invasi Militer Indonesia ke Timor Leste

Kala 30 November tahun 1975, penduduk Timor Leste akhirnya berhasil memproklamasikan kemerdekaan mereka dari Portugal.

Sayangnya, hanya berselang dua hari kemudian, tiga parpol yang pro-integrasi dengan Indonesia, yakni Partai KOTA, UDT, serta APODETI, mendeklarasikan integrasi Timor Leste ke Indonesia. Kejadian bersejarah ini disebut Deklarasi Balibo.

Menurut sejarah Indonesia, deklarasi ini memberikan legitimasi bagi pemerintahan Orba di bawah kepemimpinan Presiden Soeharto untuk melakukan invasi militer ke Timor Leste melalui Operasi Seroja.

Operasi ini tentu mendapat kecaman internasional karena kekerasan yang dilestarikan militer Indonesia. Meski terdapat kekerasan, akhirnya pada 1976, Timor Leste resmi masuk ke NKRI sebagai Provinsi Timor Timur.

  • Kemerdekaan Timor Leste

Namun, meski sudah resmi bergabung ke Indonesia, situasi di Timor Timur tetap tidak stabil dengan berbagai konflik yang terjadi.

Akhirnya, setelah jatuhnya pemerintahan Soeharto, Presiden B.J. Habibie memutuskan untuk mengadakan referendum pada 30 Agustus 1999 untuk menentukan nasib Timor Timur.

Hasil referendum menunjukkan mayoritas rakyat Timor Timur memilih untuk merdeka dari Indonesia, dan keputusan ini dihargai sekaligus diikuti oleh pemerintah Indonesia pada masa itu yang dipimpin Presiden Habibie.

Kemudian, untuk menjaga stabilitas dan keamanan selama transisi, proses menuju kemerdekaan ini diawasi oleh pasukan penjaga perdamaian PBB yaitu INTERFET.

Setelah proses yang panjang, akhirnya, ketika tanggal 20 Mei 2002, Timor Timur berganti nama menjadi Timor Leste dan resmi diakui sebagai negara merdeka oleh komunitas internasional.

Fakta-Fakta Menarik Seputar Timor Leste

Sebagai negara yang pernah menjadi bagian dari Indonesia, terdapat beberapa hal menarik tentang Timor Leste, di antaranya yaitu:

  • Masih Ada yang Menggunakan Bahasa Indonesia

Ternyata di Timor Leste, bahasa Indonesia difungsikan sebagai bahasa profesional. Meskipun bahasa resmi Timor Leste adalah Tetun dan Portugis, bahasa Indonesia masih banyak digunakan dalam berbagai sektor, termasuk pemerintahan dan pendidikan.

Hal ini sebenarnya wajar, mengingat bahasa Indonesia merupakan warisan dari periode ketika Timor Leste masih menjadi bagian dari Indonesia.

  • Mata Uang

Meski beberapa ada yang berbahasa Indonesia, namun Timor Leste ternyata menggunakan mata uang dolar AS sebagai mata uang resminya dengan alasan untuk menjaga stabilitas ekonomi.

Selain itu, Timor Leste juga memiliki koin Centavo yang berpecahan 1, 5, 10, 25, dan 50. Jika dikonversi, nilai 100 Centavo setara dengan 1 dolar AS (sekitar Rp15 ribu).

Menariknya, di beberapa daerah perbatasan sebenarnya masih ada yang menggunakan mata uang rupiah untuk perdagangan sehari-hari. Hal ini menunjukkan betapa dekatnya hubungan ekonomi dan sosial antara kedua negara.

Meskipun pernah menjadi bagian dari sejarah Indonesia, Timor Leste kini berdiri sebagai negara merdeka dengan identitas dan budaya yang unik. Hal ini menunjukkan tentang betapa pentingnya menghargai hak sebuah bangsa untuk mencapai kebebasan dan kedaulatan.