Sejarah Masjidil Haram Sebelum Manusia Ada hingga Sekarang
Sejarah Masjidil Haram menjadi bagian yang tidak bisa dilepaskan dari peradaban dan perkembangan agama Islam sepenuhnya. Salah satu tempat suci umat Islam sedunia yang hingga sekarang masih berdiri tegak dan kokoh.
Bahkan, pengembangan dan renovasi masjidnya tetap berjalan saat ini atas sponsor utama pemerintah Arab Saudi. Sementara itu, dibalik kemegahan Masjidil Haram ternyata terdapat sejarah dari zaman dahulu pada masa kenabian. Dimana Ka’bah menjadi cikal bakal pembangunannya.
Mengenal Sejarah Masjidil Haram Lebih Dekat
Ka’bah merupakan arah kiblat sholat umat Islam di seluruh dunia. Ka’bah berada di pusat atau tengah-tengah masjid Al Haram, Mekah. Sebelum masjid tersebut berdiri dan dibangun, Ka’bah yang duluan didirikan.
Bahkan menurut sejarahnya dari berbagai literasi Islam, Ka’bah sudah ada jauh sebelum Nabi Adam turun ke bumi. Namun, hanya berupa tumpukan batu sebagai penanda bagi makhluk hidup di sekitarnya. Berikut informasi sejarah Masjidil Haram lebih detail yang semoga bermanfaat.
1. Masa Nabi Adam hingga Nabi Ismail
Anda perlu mengetahui bahwa sejarah berdirinya masjid suci ini bisa diketahui dari beberapa zaman atau masa. Mulai dari zaman Nabi Adam sebagai manusia pertama di dunia hingga di zaman sekarang. Setelah Adam sebagai manusia pertama yang diciptakan oleh Allah SAW turun ke bumi, mulai dirintis pembangunan sebuah bangunan.
Dimana bangunan tersebut berfungsi sebagai tempat ibadah. Anda jangan membayangkan pembangunannya yang dilakukan Nabi Adam seperti saat ini. Beliau melakukannya sendirian dan bangunannya masih sangat sederhana. Bangunan tersebut masih bertahan hingga di zaman Nabi Nuh. Banjir besar dan dahsyat menerjang hingga menghancurkan semua di permukaan bumi.
Tidak terkecuali, bangunan yang di dalamnya terdapat Ka’bah peninggalan Nabi Adam. Meskipun bangunannya hancur, tetapi Ka’bah masih tetap berdiri. Bahkan dalam riwayat menyebutkan bahwa Nuh beserta seluruh penghuni bahtera kapalnya tetap melakukan Thawaf mengelilingi Ka’bah. Sejarah Masjidil Haram berlanjut kepada masa Nabi Ibrahim dan putranya Nabi Ismail.
Allah SAW memerintahkan kepada keduanya untuk membangun sebuah bangunan yang pada bagian tengahnya terdapat Ka’bah. Pada masa itu, Mekah sudah mulai berdiri dan mulailah pembangunan tempat ibadahnya. Ibrahim dan Ismail dipercaya sebagai yang pertama meletakkan Hajar Aswad serta Maqam Ibrahim. Kedua objek selain Ka’bah yang sangat disucikan oleh umat Islam saat mengunjungi Masjidil Haram.
2. Masa Jahiliyah
Sejarah Masjidil Haram berlanjut di zaman jahiliyah yang sebagian masyarakat Mekah pada waktu itu masih menyembah berhala atau patung. Mereka menganggap Ka’bah untuk disembah hingga banyak peziarah terutama dari Suku Quraisy berdatangan. Kondisi tersebut membuat Raja Abrahah dari negara Yaman iri. Dia ingin menghancurkan Ka’bah dengan pasukan gajahnya.
Namun sebelum sampai di Mekah, pasukan gajah bersama seluruh pasukan dan rajanya meninggal dunia. Segerombolan burung Ababil membawa kerikil dan melemparkannya kepada pasukan tersebut. Menurut riwayat, kerikil yang dibawa burung-burung tersebut berasal dari neraka. Selain peristiwa tersebut, bangunan Ka’bah juga hancur lagi karena banjir besar melanda Mekah.
Para petinggi Quraisy bermusyawarah dan akhirnya membangun kembali bangunannya. Selesai dibangun, Mekah dan bangunan awal Masjidil Haram tetap aman dari berbagai masalah. Kedatangan Rosulullah menjadi babak baru sejarah Masjidil Haram.
3. Masa Nabi Muhammad SAW hingga Kekhalifahan
Setelah kedatangan Rosulullah, Masjidil Haram belum dibangun dan hanya berupa halaman luas dengan Ka’bah di tengah-tengahnya. Sementara di sekelilingnya, berdiri rumah-rumah penduduk Mekah. Kondisi semacam itu bertahan hingga Rosulullah wafat dan masa kekhalifahan dimulai.
Seiring waktu yang berjalan, sedikit demi sedikit sejarah Masjidil Haram dengan pembangunannya dilakukan agar lebih aman serta nyaman. Khususnya untuk para jamaah haji atau umroh yang ingin Thawaf, yaitu salah satu ibadah dengan mengelilingi Ka’bah. Selain itu, mulai dibangun tembok mengeliling kiblat sholat tersebut dengan mencangkup area lebih luas.
Jadi, Khalifah Abu Bakar Ash Shidiq, Umar bin Khatab, Utsman bin Affan, hingga Ali bin Abi Tholib membangun Masjidil Haram hingga berwujud bangunan luas untuk tempat ibadah. Selepas kepemimpinan para khalifah tersebut, para penggantinya terus melakukan pembangunan serta renovasi.
Pemerintah Arab Saudi Melengkapi Sejarah Masjidil Haram
Sekarang, masjid tertua kedua di dunia ini masih terus melakukan pembangunan serta renovasi. Kegiatan tersebut dilakukan oleh pemerintah Arab Saudi yang bertujuan menjadikannya tempat ibadah untuk seluruh umat Islam sedunia. Khususnya pada waktu penyelenggaraan ibadah haji setiap tahun yang dipastikan Masjidil Haram penuh sesak oleh para jemaah haji dari seluruh pelosok dunia.
Indonesia menjadi negara yang memiliki jumlah jamaah paling banyak di bandingkan negara lain. Jadi, masjid tersebut perlu dibenahi seiring bertambahnya jamaah yang datang setiap tahun. Bukan hanya bangunannya saja yang diperluas, tetapi juga berbagai fasilitas di dalamnya perlu ditambah. Dengan begitu, tempat ibadahnya semakin aman dan nyaman untuk para jamaah.
Setelah membaca uraiannya, Anda sekalian sudah mengetahui sejarahnya memang sangat panjang. Sebelum Adam turun ke bumi hingga sekarang, bahkan nanti sampai hari kiamat sejarah Masjidil Haram akan terus ada untuk diingat.