Anak-Anak Berpengaruh dalam Sejarah Dunia yang Menginspirasi

Mendengar orang dewasa membawa pengaruh bagi kehidupan dan sejarah dunia memang sudah biasa. Namun, tahukah Anda bahwa ada juga anak-anak yang mampu membawa pengaruh sama besarnya dengan orang dewasa?
Kisah anak-anak tersebut cukup menginspirasi sehingga patut diketahui. Jika Anda penasaran, simak uraian selengkapnya di bawah ini.
Anak-Anak Berpengaruh dalam Sejarah Dunia
Banyak orang beranggapan bahwa anak-anak hanya menghabiskan waktunya untuk bermain dan belajar. Namun ternyata, ada juga anak-anak yang mampu membawa pengaruh besar bagi kehidupan manusia. Kisahnya pun menginspirasi sehingga patut diteladani.
Lantas, siapa sajakah anak-anak tersebut? Ikuti uraian di bawah ini untuk mengetahuinya.
-
Greta Thunberg
Nama Greta Thunberg memang sudah tidak asing lagi di kalangan masyarakat yang peduli akan bahaya pemanasan global. Ya, Greta Thunberg adalah aktivis cilik dari Swedia yang berkampanye tentang bahayanya perubahan iklim.
Aktivitasnya ini dimulai sejak umur 15 tahun. Pada saat itu, ia beraksi untuk mogok sekolah. Hal ini disebabkan ia menuntut pemerintah agar bisa mengambil tindakan serius terhadap perubahan iklim. Hingga sekarang, Greta Thunberg masih menjadi aktivis perubahan iklim yang populer.
-
Samantha Smith
Dahulu, ada gadis kecil berusia 10 tahun dari Amerika Serikat yang hidup di tengah perang dingin. Namanya adalah Samanta Smith. Gadis ini pun menulis surat kepada Sekretaris Jenderal Partai Komunis Uni Soviet yang menjabat saat itu, Yuri Andropov, agar Uni Societ dan Amerika hidup berdampingan dengan damai.
Menurut sejarah, Andropov pun tersentuh dengan kata-katanya sehingga mengundang Smith dan keluarga ke Uni Soviet. Peristiwa ini menarik perhatian internasional sehingga memberinya julukan “Duta Besar Termuda Amerika”
-
Malala Yousafzai
Malala Yousafzai adalah gadis yang lahir dan tumbuh di Pakistan. Sejak umur 11 tahun, Malala mulai berani berbicara di depan khalayak umum untuk memperjuangkan hak pendidikan. Sayangnya, aksinya tersebut membuat Malala ditembak oleh Taliban.
Namun, Malala tidak mudah menyerah. Setelah dirawat secara insentif di Inggris, Malala mampu bangkit dan berpidato di markas besar PBB pada tahun 2013. Akhirnya, Malala menjadi orang termuda yang memperoleh Nobel Perdamaian pada tahun 2014.
-
Sophie Cruz
Sophie Cruz adalah seorang gadis yang tumbuh di Amerika Serikat. Orang tuanya merupakan imigran gelap dari Meksiko. Saat berumur 5 tahun, Sophie Cruz menulis aurat kepada Paus Fransiskus tentang hak-hak imigran saat beliau mengunjungi Washington DC. Akhirnya, Paus Fransiskus membahasnya dengan Kongres Amerika Serikat. H
Sejak saat itu, Sophie Cruz terus menjadi aktivis yang memperjuangkan hakk-hak imigran. Bahkan, aksinya mampu membuat Sophie dan keluarganya membintangi video pendek tentang imigran yang ditayangkan di Tribeca Film Festival.
-
Marley Dias
Marley Dias adalah seorang gadis berkulit hitam asal Amerika Serikat. Saat berusia 11 tahun, Marley Dias mengumpulkan dan mendonasikan lebih dari 9.000 buku. Menariknya, buku-buku tersebut mempunyai anak perempuan berkulit hitam sebagai karakter utama.
Aksinya ini bertujuan untuk membuat dunia literatur lebih terbuka bagi anak-anak dengan bermacam-macam latar belakang. Dengan demikian, anak-anak tersebut akan merasa diwakili.
Hikmah dari ulasan yang mengandung sejarah di atas adalah kita tak perlu menunggu waktu untuk membawa perubahan. Bila anak-anak saja bisa memberikan dampak positif terhadap kehidupan lewat aksi-aksi kecil, mengapa kita tidak? Maka dari itu, ayo kita terus berusaha untuk melakukan hal-hal positif demi kehidupan yang lebih baik.