Miliki Riwayat Rematik? Ini Tips Olahraga yang Bisa Dilakukan
Bagi Anda yang hidup dengan rematik, rasa kaku dan nyeri di sendi mungkin membuat aktivitas fisik terasa seperti tantangan besar. Namun, dengan tips olahraga yang tepat, tidak hanya membantu mengurangi kekakuan, tetapi juga memperkuat otot sekitar sendi.
Jadi, meski awalnya berat, tetap aktif adalah kunci untuk hidup lebih berkualitas. Tentu, tidak semua jenis olahraga cocok untuk kondisi rematik. Memilih aktivitas yang rendah dampak (low-impact) tetapi efektif adalah kunci utamanya.
Nah, dalam artikel ini, kami akan berbagi tips olahraga yang aman dan bermanfaat untuk penderita rematik. Dengan panduan ini, Anda bisa tetap bergerak tanpa khawatir memperburuk gejala.
Tips Olahraga untuk Penderita Rematik

Setiap orang memiliki kondisi yang berbeda, jadi pastikan aktivitas yang dipilih sesuai dengan kemampuan tubuh Anda. Berikut beberapa rekomendasi olahraga yang ramah untuk sendi:
-
Jalan Kaki
Aktivitas sederhana ini bisa dilakukan di mana saja, dari keliling kompleks hingga treadmill. Jalan kaki membantu melancarkan aliran darah, menguatkan otot kaki, dan menjaga kesehatan jantung tanpa membebani sendi.
Mulailah dengan durasi 10–15 menit per hari, lalu tingkatkan secara bertahap. Gunakan sepatu dengan bantalan empuk untuk mengurangi tekanan pada lutut dan pinggul.
-
Berenang
Salah satu keunggulan berenang bagi penderita rematik adalah efek apung alami dari air.
Ketika tubuh terendam, air menopang hingga 90% berat badan, sehingga sendi-sendi yang biasanya menanggung beban seperti lutut, pinggul, atau tulang belakang bisa “beristirahat” sejenak.
Ini membuat berenang atau senam aerobik air (aquatic exercise) menjadi olahraga low-impact terbaik yang minim risiko cedera.
Tak hanya itu, gerakan di dalam air memberikan resistensi alami yang melatih otot dengan lembut.
Saat Anda mengayunkan lengan atau menendang kaki, air menciptakan tekanan yang membantu menguatkan otot tanpa memberi beban berlebihan pada persendian.
Aktivitas ini juga melatih fleksibilitas karena rentang gerak di air lebih luas dibanding di darat, terutama bagi yang mengalami kekakuan sendi.
Jika tersedia kolam dengan suhu hangat (28–32°C), manfaatnya akan lebih terasa. Air hangat membantu melebarkan pembuluh darah, melancarkan sirkulasi, dan merileksasikan otot-otot yang kaku.
Banyak penderita rematik melaporkan berkurangnya rasa nyeri setelah berenang di kolam hangat, bahkan efeknya bisa bertahan beberapa jam setelah berolahraga.
-
Yoga
Yoga menggabungkan peregangan, pernapasan, dan relaksasi, sempurna untuk meningkatkan mobilitas sendi sekaligus menenangkan pikiran.
Pilih gerakan-gerakan dasar seperti child’s pose atau cat-cow yang ringan, dan hindari pose yang terlalu menekan sendi. Ikuti kelas khusus pemula atau yoga terapetik untuk panduan aman.
-
Pilates
Mirip dengan yoga, Pilates fokus pada penguatan otot inti dan kelenturan tubuh. Gerakannya yang terkontrol dan berulang cocok untuk penderita rematik karena minim risiko cedera.
Alat seperti resistance band atau bola Pilates bisa menambah variasi tanpa memberi beban berlebih.
-
Bersepeda
Bersepeda statis atau di luar ruangan dengan rute datar adalah cara menyenangkan untuk melatih sendi lutut dan pinggul. Pastikan sadel sepeda setinggi pinggul agar pedal tidak terlalu berat saat didorong.
Jika nyeri muncul, kurangi kecepatan atau ganti dengan sepeda reclining yang lebih nyaman untuk punggung.
Kesimpulan
Rematik bukan halangan untuk bergerak—asal Anda tahu tips olahraga yang tepat. Dari jalan kaki hingga bersepeda, pilihlah aktivitas yang sesuai dengan kondisi tubuh dan lakukan secara konsisten.
Jangan lupa untuk selalu pemanasan sebelum berolahraga dan beri waktu istirahat jika sendi terasa lelah.
Dengan menggabungkan gerakan ringan, pola hidup sehat, dan konsultasi rutin ke dokter, gejala rematik bisa lebih terkendali.
Jadi, jangan ragu untuk memulai hari dengan langkah kecil dan tips olahraga diatas. Tubuh yang aktif adalah investasi jangka panjang untuk sendi yang lebih kuat dan hidup yang lebih nyaman!