5 Komponen Mobil Listrik yang Perlu Rutin Diganti agar Performa Terjaga
Sama seperti mobil konvensional, mobil listrik juga membutuhkan servis rutin untuk mengganti komponen-komponen yang sudah tidak prima. Bila dibiarkan, tentu dapat mempengaruhi performa mobil hingga memicu kerusakan yang lebih besar.
Meskipun proses ini akan diserahkan langsung pada teknisi, tapi tidak ada salahnya Anda mengetahui suku cadang apa saja yang harus sering diganti untuk menjaga performanya. Dengan mengetahui informasi ini, Anda dapat mengenal kebutuhan kendaraan listrik tersebut dengan lebih baik.
5 Komponen Mobil Listrik yang Harus Rutin Diganti
Ada banyak jenis sparepart pada mobil bertenaga listrik. Mulai dari komponen pada sistem pendingin, sistem pelumasan, sistem pengapian, sistem suspensi, dan sistem lainnya. Di antara komponen-komponen tersebut, ada beberapa sparepart yang harus rutin diganti. Berikut daftarnya:
1. Minyak Rem
Sistem pengeraman merupakan bagian yang sangat penting pada kendaraan, termasuk kendaraan listrik. Umumnya, bagian ini membutuhkan minyak rem yang disimpan pada tabung reservoir.
Ketika terjadi pengereman, minyak rem berfungsi untuk memberikan tekanan hidrolik pada kampas rem dengan melalui kaliper. Seiring pemakaian, cairan hidrolik ini akan jenuh sehingga tekanan hidrolis yang dihasilkan menjadi berkurang.
Oleh karena itu, Anda perlu menggantinya secara berkala. Idealnya, minyak rem diganti setiap 2 tahun sekali atau pada kelipatan jarak 40.000 km. Namun, jika minyak rem sudah berkurang sebelum jarak tersebut belum tercapai, Anda harus segera menambah minyak rem agar kinerjanya tetap maksimal.
2. Coolant
Sebagian mobil listrik masih menggunakan radiator untuk menjaga sistem pendinginan pada sistem penggerak elektrikalnya. Tujuannya agar suhu baterai yang digunakan tetap terjaga dan tidak overheat. Oleh karena itu, kehadiran cairan coolant ini sangat penting bagi performa mobil.
Anda perlu menambahkan cairan ini setiap 6 bulan sekali atau bisa juga diganti setelah penggunaan mencapai satu tahun. Selain itu, dianjurkan untuk menambah cairan coolant ketika kendaraan sudah mencapai jarak 20.000 km.
3. Washer Fluid
Sama halnya seperti mobil konvensional, mobil bertenaga listrik juga membutuhkan washer fluid atau cairan wiper. Cairan ini akan membantu wiper ketika membersihkan kaca mobil dari debu, kotoran, serta embun ketika mengemudi di waktu hujan.
Sebenarnya, cairan ini tidak memberikan pengaruh pada fungsi elektrikal mobil. Namun, ketersediaannya tetap harus diperhatikan dan jangan dibiarkan sampai kering. Disarankan menggunakan washer fluid dengan kadar pH yang sesuai akan kaca mobil tetap jernih dan karet wiper lebih tahan lama.
4. Lubrikan
Kendaraan listrik mengandalkan motor traksi sebagai penggerak utama. Komponen ini akan mengalami gesekan dan berpotensi panas ketika bekerja. Oleh karena itu, diperlukan cairan pelumas untuk mengurangi gesekan tersebut sehingga mempermudah gerakan motor traksi.
Lubrikan khusus akan melumasi gerak kumparan magnet hingga mampu berputar sebanyak puluhan ribu rpm. Lubrikan ini akan mencegah friksi yang dihasilkan oleh motor traksi tidak besar.
Selain itu, lubrikan ini juga dapat membantu meredakan panas yang dihasilkan oleh gesekan kumparan magnet pada motor traksi.
5. Baterai
Bagi kendaraan listrik, baterai bisa diibaratkan sebagai jantung pada tubuh manusia. Oleh karena itu, Anda perlu merawatnya dengan baik. Umumnya, baterai yang digunakan pada kendaraan listrik dapat bertahan hingga 8 tahun. Meskipun begitu, Anda harus mengganti komponen ini ketika mulai menunjukkan penurunan performa.
Demikian beberapa komponen pada mobil listrik yang harus diperhatikan dan rutin diganti. Jangan lupa periksa suku cadang lainnya agar performa mobil tetap terjaga ketika akan digunakan!