5 Krisis Ekonomi Terbesar dalam Sejarah, Perlu Diketahui!

5 Krisis Ekonomi Terbesar dalam Sejarah, Perlu Diketahui!

Krisis ekonomi merupakan kondisi ketika sebuah negara mengalami penurunan perekonomian dengan sangat drastis dan memiliki dampak besar. Hal ini juga bisa terjadi dalam kawasan tertentu, bahkan bisa terjadi dalam lingkup ekonomi global.

Istilah krisis ekonomi bahkan menjadi ketakutan tersendiri bagi sebagian negara dan para pelaku ekonomi. Inilah salah satu tantangan besar yang perlu dihadapi setiap negara, yaitu mengantisipasi terjadinya krisis.

Info Ekonomi Global: Krisis Ekonomi Terbesar

Krisis ekonomi dapat terjadi karena berbagai hal, misalnya kondisi ekonomi yang tidak stabil dan seimbang, gagalnya kebijakan ekonomi yang berlaku, krisis global, inflasi, dan deflasi.

Istilah ini juga cukup familiar di Indonesia, khususnya bagi mereka yang telah menjalani masa krisis pada tahun 1998 yang sangat memberikan dampak besar bagi kondisi negara, termasuk kondisi politik.

Ternyata, kondisi tersebut juga merupakan dampak dari salah satu krisi besar yang akan dibahas kali ini. Mari simak lebih lanjut, inilah krisis ekonomi terbesar dalam sejarah.

  • The Great Depression (Krisis 1929-1939)

Kedua, ada The Great Depression yang digadang sebagai bencana terburuk dalam abad ke-20. Para ahli banyak yang berpendapat bahwa kondisi ini disebabkan dari hancurnya Wall Street pada tahun 1929. Selanjutnya, kehancuran tersebut memicu munculnya keputusan buruk yang dicetuskan oleh Amerika serikat.

Dampaknya, selama sekitar 10 tahun terjadi krisis ekonomi yang besar. Daya beli dan investasi di Amerika Serikat juga menurun drastis. Banyak pengusaha di sanan yang memutuskan untuk gulur tikar karena sudah tidak memiliki dana yang cukup untuk melakukan manajemen perusahaan.

  • Krisis Minyak Opec (Krisis 1973)

Pada tahun 1973, negara-negara yang menjadi bagian OPEC atau Organisasi Negara Pengekspor Minyak, telah memutuskan untuk menghentikan ekspor minyak ke Amerika Serikat dan negara sekutunya.

Hal ini dimaksudkan untuk membalas Amerika Serikat karena telah membantu persenjataan bagi negara Israel dalam perang Arab-Israel.

Dampaknya, Amerika Serikat kekurangan persediaan minyak dan ini membuat harga minyak pun melonjak secara drastis. Hal ini kemudian menyebar ke berbagai negara maju lainnya, sehingga menjadi krisis ekonomi secara besar untuk berbagai kawasan di dunia.

  • Krisis Ekonomi Asia 1997

Selanjutnya, ada krisis ekonomi asia yang pada tahun 1997 pertama muncul di Thailand. Asal mula dari krisis ini adalah kebijakan untuk mengubah nilai tukar mata uang, sehingga memicu kepanikan bagi para investor dan berdampak pada penurunan nilai mata uang dalam ekonomi global.

Krisis ini kemudian menyebar ke kawasan Asia Timur dan para mitranya dalam perdagangan. Dampak dari krisis ini juga dirasakan oleh Indonesia, seperti yang sudah disinggung sebelumnya.

Pada tahun 1998, Indonesia juga mengalami krisis ekonomi atau yang lebih populer dengan istilah krisis moneter.

  • Krisis Keuangan Tahun 2007-2008

Krisis berikutnya dimulai tahun 2007 dan dikenal dengan istilah krisis Subprime Mortgage. Bisa dibilang, inilah krisis ekonomi terparah yang terjadi setelah The Great Depression. Krisis ini diawali dengan kehancuran dari pasar perumahan di Amerika Serikat dan menyebabkan salah satu bank dunia bangkrut.

  • Krisis Ekonomi Dampak dari Covid-19

Terakhir, ada krisis yang belum lama terjadi, yaitu karena dampak dari Covid-19. Terjadinya pandemi yang disebabkan oleh virus Covid-19 membuat banyak negara melakukan sistem lockdown. Hal ini menghambat berbagai pergerakan ekonomi, misalnya kegiatan ekspor dan impor.

Selain itu, banyak perusahaan yang memberhentikan karyawannya, sehingga hal ini meningkatkan angka pengangguran.

Itulah berbagai krisis ekonomi terbesar yang tercatat dalam sejarah, beberapa di antaranya sangat berpengaruh terhadap perekonomian Indonesia. Hal ini membuat pemerintah dan masyarakat Indonesia banyak melakukan evaluasi dan pembelajaran terkait mengatur ekonomi.

Informasi tentang ekonomi global memang sudah sepantasnya dipelajari oleh masyarakat. Hal ini berguna supaya bisa meminimalisir kerugian jika suatu hari terjadi goncangan dari perekonomian dunia.